.:Manduta Online:.
Sekarang ini Indonesia mempunyai jumlah penduduk sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.(BPS bulan Agustus 2010). Jumlah populasi masyarakat Indonesia yang luar biasa merupakan pasar berpotensi besar untuk berkembangnya perusahaan-perusahaan nasional. Tetapi pemerintah sekarang ini belum memaksimalkan potensi tersebut, contoh paling nyata saat ini yakni sifat masyarakat yang cenderung konsumtif, itu ditunjukkan dengan nilai impor lebih banyak daripada nilai ekspor Indonesia.
Besaran total nilai impor nonmigas Indonesia selama bulan Januari sampai bulan Oktober 2010 sebesar US $87.712,4 juta, 79,89 persen berasal dari dua belas negara utama, yaitu Cina, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Malaysia, Australia, Jerman, Taiwan, Perancis, dan Inggris. Sedangkan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia dalam periode Januari sampai Oktober 2010 sebesar US$34.621,7 juta, 33,48 persen untuk 3 negara utama yaitu Jepang, Amerika Serikat, dan Cina.
Dari permasalahan di atas, maka perlu tindakan pemerinyah untuk mengembangkan dunia industri karena beragamnya area industri dapat dijadikan pijakan keunggulan ekonomi bangsa.
Lantas di bidang industri apa kebijakan harus dikembangkan?
Banyak negara menetapkan fokus tertentu terutama yang menyangkut pengembangan teknologinya untuk mencapai keunggulan. Sebagai contoh Jepang, diantaranya, menitikberatkan pada elektronik untuk kebutuhan sehari-hari, Amerika Serikat fokus pada teknologi digital, ruang angkasa dan eksplorasi alam, Perancis menaruh perhatian besar terhadap biotechnology dan kehutanan, Inggris memberikan perhatian yang besar pada robot, medis dan bioengineering, Selandia Baru fokus pada pertanian dan peternakan, Singapura fokus pada intelejensi buatan dan pemrosesan informasi, dan Hongkong konsentrasi pada perbankan.
Lalu di bidang industri apakah Indonesia akan mengembangkan diri ?
Industri yang harus dikembangkan yaitu pertanian dan kehutanan; perikanan; pertambangan; manufaktur; kelistrikan, gas, air; konstruksi, eceran, hotel dan restoran, transport, penyimpanan dan komunikasi; keuangan; real estate; administrasi publik; pendidikan; kesehatan; pelayanan sosial dan individu, dan seterusnya.
Untuk mendukung program pemerintah tersebut, perlu adanya pertisipasi dari perusahaan yang menyediakan area industri yang efektif dan efisien. Salah satunya adalah PT Sier-Pier yang berlokasi di Kotamadya Surabaya.
PT Surabaya Indutrial Estate Rungkut-SIER (Persero) adalah perusahaan yang menawarkan area industri yang baik, besar dan terkenal (SIER). PT SIER mengembangkan area industri berdasarkan plan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan yang nyata dalam bidang industri dan lingkungan. Serta mengelola dengan baik untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas termasuk fasilitas pengolahan air limbah. Di dalam pengelolaannya PT SIER mengelola 3 kawasan industri yaitu Surabaya Industrial Estate Rungkut seluas 245 Ha, Sidoarjo Industrial Estate Berbek seluas 87 Ha, dan Pasuruan Industrial Estate Rembang seluas 500 Ha.
Dalam bidang ekspor, selain Kawasan Industri biasa di dalamnya terdapat Kawasan Berikat. Perusahaan tersebut menyediakan 50 Ha untuk mendukung dan meningkatkan aktifitas ekspor.
Bidang Usaha PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) meliputi usaha sebagai berikut:
SIER (Badan Usaha Milik Negara) memiliki beberapa industri jasa lainnya sebagai sarana pendukung bisnis yang terletak di industri SIER yaitu WISMA SIER (bangunan ruang kantor), pom bahan bakar, industri Bahan Bakar, industri Air, Total jasa logistik, Club house pusat medis SIER, restoran & fasilitas olahraga, dan pintu Keluar Media. Untuk mengetahui lebih lanjut PT SIER-PIER, silahkan kunjungi alamat website PT SIER-PIER.
Diharapkan dengan adanya dukungan dari perusahaan untuk menyediakan area industri, pengembangan industri di Indonesia semakin meningkat dan memposisikan Indonesia menjadi negara produsen di dunia.
Print this page
0 Komentar:
Post a Comment