Dapatkan artikel dan info tentang berbagai hal hanya dengan "klik" pada menu-submenu di header. Selamat menikmati. (manduta creator)

Monday, January 31, 2011

Kritikan Adalah Pendorong Kesuksesan


Umpan balik dan kritikan mungkin jadi pendorong bagi kesuksesan Anda, tetapi kita sering menjadikan kritikan itu sebagai alasan kegagalan kita. Karena kebanyakan menganggap kritikan adalah membunuh semangat pada diri pribadi.

Suatu hari saya mengunjungi SMA saya dahulu, kunjungan saya bukan tanpa ada alasan. Karena saya rindu dengan guru-guru yang telah memberikan motivasi kepada saya untuk melanjutkan perguruan tinggi negeri. Mereka adalah orang tua kedua saya di masa sekolah dulu. Ketika saya duduk di depan pintu gerbang masuk sekolah, seorang adik kelas bercerita kepada saya mengenai kegiatan besar yang sedang dia tangani untuk organisasinya. Timnya sudah bekerja sangat keras menangani kegiatan itu, dan mereka dapat menekan biaya yang dikeluarkan dengan sangat baik. Walaupun timnya mendapat pujian, dia sendiri mendapat keluhan-keluhan dari anggota timnya. Adik kelas saya itu merasa kecewa.

“Apakah menurutmu keluhan-keluhan itu tidak masuk akal?” saya bertanya.

Dia memikirkannya dan berkata bahwa keluhan-keluhan itu bukanlah keluhan yang tanpa dasar sama sekali. Sebagian besar anggota tim mungkin merasa mereka tidak dihargai dalam pekerjaan mereka dan tidak cukup dipercaya sehingga informasi penting yang tertutup selama kegiatan tidak diberitahukan kepada mereka.

Lebih jauh lagi, tim itu terdiri dari banyak sukarelawan, dan tidak seorang pun memiliki gagasan bagus mengenai peranan dan sumbangan yang dibuat oleh setiap anggota (mungkin karena usaha mereka tidak dikenali sama sekali). Dia berkonsultasi dengan saya mengenai apa yang harus dilakukan.

Saya teringat permasalahan dahulu ketika saya juga menangani suatu kegiatan yang melibatkan dana yang besar. Pastinya kegiatan tersebut tidak main-main dan harus maksimal dalam koordinasi dan berkontribusi. Namun ditengah-tengah perjalanan, anggota saya mengeluh terhadap kegiatan tersebut. Mereka seperti tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan kegiatan itu, tidak seperti awal mereka menyusun kegiatan itu dengan antusias yang luar biasa.

Kemudian saya mencoba mencari solusinya. Tiba-tiba pembina saya menemui dan beertanya kepada saya, “Ada masalah?”. Saya segera menceritakan semuanya kepada beliau, beliau pun menjawab dengan tenang, “Tulislah pada selembar kertas, katakan terima kasih teman-teman atas kontribusi kalian, ayo semangat dan sukseskan kegiatan ini. Setelah itu Kamu berikan kepada seluruh anggotamu.”

Dari pengalaman itu saya mencarikan solusi untuk adik kelas saya. “Tulislah surat penghargaan kepada setiap orang,” kata saya. Usulan saya tampaknya ditangkap dengan keterkejutan. Mungkin dia merasa menjadi pemimpin yang merendah terhadap anggotanya.

Saya menerangkan, “Tunjukkan penghargaaanmu atas dukungan mereka. Biarkan mereka tahu bahwa mereka bukan cuma angka-angka tetapi manusia yang pantas mendapatkan pujian atas kontribusinya.”

Adik kelas saya itu menuruti saran saya dan menulis surat itu seperti yang saya usulkan. Dia juga membuat pengumuman mengenai biaya yang berhasil ditekan oleh tim. Hal yang sangat mengagumkan adalah bahwa ketika adik kelas saya menulis surat, bayangan-bayangan setiap orang yang telah membantunya menyukseskan kegiatan itu muncul lagi dalam benaknya, termasuk orang-orang yang sebelumnya melemparkan keluhan kepadanya, dan hatinya terisi dengan perasaan terima kasih.
Surat itu menimbulkan dampak yang sangat mengagumkan pada anggota-anggota tim, sesuatu yang sangat diharapkan oleh adik kelas saya.

Lebih luas lagi dan lebih keras lagi jika kita sudah berkecimpung di dunia kerja. Rasa menerima kritikan dari siapa pun harus kita tampung dan kita evaluasi sehingga karir kita semakin berkembang dan meningkat. Karena kritikan tersebur akan membangun jati diri kita dan membuat solid team work dalam menyelesaikan pekerjaan atau proyek.

>>>>Baca juga artikel ini



0 Komentar:

Post a Comment

 

.:: Manduta Online ::.. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com