Dapatkan artikel dan info tentang berbagai hal hanya dengan "klik" pada menu-submenu di header. Selamat menikmati. (manduta creator)

Tuesday, February 1, 2011

Waktu Mempunyai Aturan Main


Sering apa tidak Anda terdesak oleh waktu dalam menyelesaikan bahan-bahan ulangan yang harus dihafalkan. Sudah disiapkan matang-matang ternyata ujung-ujungnya mepet juga. Serasa waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikannya. Anda juga membuat daftar yang sudah terencana untuk dikerjakan satu per satu, tetapi tetap saja kita dikendalikan oleh ‘saat-saat akhir’ ketika semuanya harus dilakukan bersamaan.

Semua orang mendapat jatah 24 jam. Jadi kalau Anda merasa bahwa tidak pernah ada cukup waktu untuk melakukan semua pekerjaan, walaupun tidak salah, tapi belum tentu pendapat Anda itu benar.

Setuju apa tidak kalau saya bilang, bahwa masalahnya bukan pada jumlah waktu yang kita miliki? Karena setiap orang secara adil telah diberi jatah waktu yang sama banyak, iya kan? Jadi, benar kan kalau masalahnya terletak pada bagaimana kita mengelola kegiatan-kegiatan kita dalam waktu yang terbatas tersebut.

Ada teman saya, selagi di SMA kegiatannya seabreg. Banyak praktek di laboratorium, ikutan ekskul paskibraka, jadi ketua OSIS, masih ditambah sama organisasi di luar sekolah. Kalau bisa dibilang hampir tiap hari P4 (Pergi Pagi Pulang Petang). Nah, kalau banyak tugas ia selalu melakukannya dengan dadakan alias besok ‘dead-line’. Kalau sudah begitu mengerjakannya bakal terburu-buru, sampai begadang.

Sebenarnya salah atau tidak kalau Anda seperti itu? Saya yakin pasti banyak dari kita yang selalu melakukan pekerjaan saat-saat mendekati dead-line, alasannya macam-macam, ada yang merasa tidak sempat, tidak ada ide kalau tidak dead-line, dan sebagainya. Sebenarnya itu sah-sah saja selama kita masih bisa mengerjakan tugas itu dengan baik. Tapi, kebiasaan seperti itu juga tidak baik, karena sesuatu yang dilakukan terburu-buru biasanya hasilnya tidak optimal.

Di kala aktivitas kita banyak, pasti kita merasa kebingungan untuk memprioritaskan kegiatan yang mana dulu yang harus didahulukan. Suatu akktivitas dapat dikatakan mendesak kalau memerlukan perhatian segera. Sampai-sampai hal yang mendesak itu malah mengendalikan kita, bukan kita yang mengendalikan. Masalah yang mendesak biasanya tepat di depan kita, namun sering masalah tersebut tidak penting-penting amat!

Nah supaya tidak terjerumus dalam saat-saat mendesak, maka Anda perlu memahami karakter waktu, yaitu: (1) Cepat berlalu. Sekarang sudah jam berapa? Sejak kapan Anda membaca artikel ini? Wah, tidak terasa ya waktu cepat berlalu. Kadang-kadang kita tidak sadar dengan waktu yang kita miliki, sehingga waktu lewat begitu saja, dan yang ada cuma rasa menyesal. Mau seperti apa tidak? Tidak kan! Kalau Anda sudah menyadari bahwa waktu itu cepat berlalu, maka Anda harus benar-benar menghargai waktu yang Anda miliki saat ini.

(2) Memiliki kecepatan yang berbeda. Coba Anda tungguin air yang matang, dari mulai menyalakan kompor sampai air mendidih. Terasa lama kan? Nah lamanya waktu Anda menunggu air yang matang itu bandingkan dengan menonton film yang seru (yang jelas kalau nonton film seru pasti tidak ada kata lama). Jumlah waktunya sama, tetapi kecepatannya berbeda. (3) Tidak dapat digantikan. Hari Selasa tanggal 01 Februari 2011 tidak bisa digantikan dengan hari Selasa minggu depannya; jadi waktu saat ini berbeda dengan waktu di lain kesempatan. Oleh karena itu, Anda harus bisa memanfaatkan waktu dengan keunikannya.

Pemanfaatan waktu yang begitu cepat berlalu mempengaruhi waktu kita untuk mencari pekerjaan ketika kita sudah di usia untuk kerja. Namun sekarang telah ada teknologi informasi dan komunikasi yang lebih maju. Mulai dari media massa bercetak sampai media massa yang selalu online selama 7 hari non stop. Apabila kita mencari career center, kita tidak usah datang ke tempatnya tapi dapat dengan simpel membuka websitenya misalnya ECC UGM. Dengan pemanfaatan waktu dengan bantuan internet kita dapat langsung mengetahui informasi dari ECC UGM tanpa harus datang langsung ke tempatnya.

>>>>Baca juga artikel ini



0 Komentar:

Post a Comment

 

.:: Manduta Online ::.. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com