Dapatkan artikel dan info tentang berbagai hal hanya dengan "klik" pada menu-submenu di header. Selamat menikmati. (manduta creator)

Sunday, January 30, 2011

Kegagalan Bukanlah Hal yang harus ditakutkan

0 Komentar

Orang sukses banyak gagalnya daripada orang gagal

Gimana sih rasanya gagal?

Bagi yang pernah mengalaminya pasti rasanya ‘tidak enak’ banget. Sebagian besar teman yang saya tanya hampir semuanya jujur menyatakan pernah mengalami kegagalan, baik itu dalam studinya, saat kerja, atau kegagalan lain selama ia menjalani hidup. Kalau kamu gimana?

Saya juga pernah merasakan kegagalan. Kalau disuruh untuk mengingatnya, sebenarnya tidak mau. Salah satu kegagalan saya pada saat studi kimia kelas XII semester ganjil turun drastis. Walaupun nilai bukan satu-satunya parameter keberhasilan, tapi itu berpengaruh buat motivasi kamu untuk belajar dan mencapai prestasi. Waktu itu dalam hati saya merasa tidak mampu, nilai tersebut tidak memuaskan karena nilai itu nanti jadi tolak ukur untuk diseleksi masuk perguruan tinggi negeri.

Kalau kakak kelas saya beda lagi, ia merasa gagal dalam menjalani hidupnya. Ia merasa selama 22 tahun ini belum bisa mencapai apa yang diinginkan. Mungkin materi untuk di dunia sudah dicapai, tapi menurutnya yang penting juga adalah prestasi amal untuk bekal di akhirat. Kakak kelas saya benar-benar menyesal selama umurnya itu sedikit sekali amal yang sudah dikerjakannya. Ia benar-benar menganggap bahwa itulah kegagalan utamanya.

Memang sih setiap orang dapat berbeda dalam menyatakan kegagalannya. Belum tentu kegagalannya itu menurut orang lain pun suatu kegagalan. Soalnya setiap orang punya standar yang berbeda-beda atas keinginan yang ingin dicapai. Jadi kegagalan hanya bisa diukur oleh masing-masing individu.

Sebenarnya apa aja sih penyebab kegagalan itu? Penyebab kegagalan yang paling utama yaitu takut pada kegagalan itu sendiri. Jadi, dalam melakukan sesuatu ia merasa takut gagal. Misalnya kalau mau mendirikan usaha, selalu diselimuti rasa takut gagal maka akan berpengaruh besar pada usahanya. Bisa jadi usahanya tidak akan maju seperti yang diharapkan. Rasa takut hanya akan menghambat perjalanan kamu.

Menurut Virgina Voeks, seorang profesor psikologi menyatakan ‘Kalau kamu takut gagal terhadap sesuatu, coba lakukan hal itu’.

Percaya atau tidak kalau kegagalan itu bisa juga berasal dari hal-hal yang kecil, sepele dan tidak pernah terpikirkan. Contohnya saja, teman saya merasa gagal di kala presentasi PMS, gara-garanya ia tidak menyusun dengan baik transparansi yang akan dipresentasikan. Sehingga pada saat presentasi, ia gugup dan harus mencari-cari bagian mana dulu yang harus dipresentasikan. Peserta dan asisten dosen tentunya melihat bahwa ia tidak siap, dan akhirnya hasil presentasinya tidak memuaskan. Nah, hal kecil dan sepele itu ternyata bisa menjadi penting bagi keberhasilan kamu. Jadi jangan suka menganggap kecil sesuatu, tapi persiapkanlah semua hal yang akan mendukung keberhasilan kamu.

Kegagalan seperti itu dapat disebut sebagai kegagalan karena kamu tidak merencanakan dengan baik pekerjaan yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan yang kamu inginkan. Untuk merapikan dan membuat kombinasi tujuan dan tindakan, maka kuncinya di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti merencakan untuk gagal. Yang jelas kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan melakukan tindakan, supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu lakukan menuju arah yang telah kamu tetapkan. Ini bisa menghindarkan kamu dari stres.

Perasaan menyesal pada diri kamu selalu datang belakangan. Penyesalan adalah respon rutin kamu terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan yang tidak optimal, dan strategi yang tidak jitu. Ada saja yang tidak sesuai rencana. Contohnya mau tes, bikin rencana belajar 1 bulan sebelumnya (tujuannya sudah bagus), tapi ternyata banyak kegiatan yang menyita waktu (tindakan yang tidak optimal), akhirnya program belajar berubah, seperti biasa, menjadi SKS-sistem kebut semalam- (strategi yang kurang sesuai).

Jadi tujuan, tindakan, dan strategi harus beriringan, dan sekali lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang, tidak disiapkan dengan jadwal yang terukur dan antisipasi jika ada perubahan di tengah jalan. Orang-orang besar dan terkenal dalam meniti karirnya tidak bisa langsung berhasil. Banyak tahap yang harus dilewati, malah kegagalan pun menghiasi tahapan yang mereka lalui. Tetapi hal itu tidak menjadikan mereka pesimis, mereka malah terus mencoba dan memperbaiki diri.

 

.:: Manduta Online ::.. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com